“PUISI CINTA ADALAH KIMIA”

SEBUAH SOLUSI PEMBELAJARAN DARING SELAMA COVID-19

Semenjak mewabah di sejumlah negara, kata Corona dan Covid-19 kian sering terdengar di telinga masyarakat. Merebaknya wabah covid-19 menjadikan banyak perubahan kebijakan, WFH (work from home) atau bekerja dari rumah merupakan salah satu kebijakan yang diambil pemerintah  untuk mencegah semakin meluasnya wabah yang disebabkan oleh virus yang memiliki nama yang cantik tersebut. Tak terkecuali sektor pendidikan.

Maraknya istilah belajar daring atau belajar dalam jaringan menjadikan guru harus mengubah cara mengajar dari  manual menjadi digital. Kebijakan WFH dalam menghadapi masa tanggap penyebaran COVID-19 membuat para guru harus berinovasi memberikan pembelajaran daring yang menyenangkan dan mudah dipahami.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis sebagai guru kimia SMAN 2 Purwokerto, pembelajaran daring yang dilaksanakan sebagian besar bapak ibu guru masih sebatas pemberian materi dan pemberian soal secara satu arah melalui grup whattshap, google classroom maupun google form. Hal ini terlihat dari respon dan komentar peserta didik dalam grup whattsappnya. Pembelajaran daring yang berlangsung masih teacher centered.

Pembelajaran teacher centered melalui daring ini tidak sesuai dengan perubahan paradigma pembelajaran, yaitu peserta didik dituntut untuk lebih aktif, kreatif dan inovatif selama proses pembelajaran. Pembelajaran harus student centered, dimana peserta didik diposisikan sebagai subyek belajar dan guru sebagai fasilitator.  Adanya perubahan paradigma proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik diharapkan mendorong peserta didik untuk terlibat aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Menurut Munif Chatif (2012) dalam strategi pembelajaran, saat guru mengajar belum tentu peserta didiknya belajar. Ketika peserta didik banyak melakukan aktivitas, itulah sebenarnya saat peserta didik belajar. Hal ini sejalan dengan anjuran bapak Ganjar Pranowo, Gubernur Provinsi Jawa Tengah bahwa pembelajaran daring selama musibah Covid-19 ini harus dilaksanakan secara menyenangkan dan tidak memberatkan. Selain itu guru juga harus menumbuhkan karakter yang positif.

Pembelajaran yang menyenangkan sekaligus dapat menumbuhkan karakter positif dapat terwujud apabila pembelajaran dilaksanakan secara student centered. Oleh karena itu, sebagai guru kimia perlu melaksanakan pembelajaran daring yang bersumber pada peserta didik selama musibah covid-19. Pembelajaran ini menuntut guru untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasinya dalam mewujudkan pembelajaran yang diharapkan. Pembelajaran kimia sangat memungkinkan dilaksanakan secara menyenangkan dan menumbuhkan karakter positif. Hal ini sesuai dengan salah satu kompetensi inti yang harus dikuasai oleh guru yaitu Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

Pembelajaran daring mata pelajaran kimia selama musibah covid-19 yang dapat dilaksanakan dengan menyenangkan sekaligus menumbuhkan karakter positif adalah media pembelajaran Puisi Cinta adalah Kimia. Media pembelajaran ini berupa selembar kertas yang memuat kata-kata kimia,  kosa kata pada mata pelajaran kimia, dan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran kimia yang dinarasikan dalam bentuk puisi. Puisi ini ditulis dengan mengembangkan imajinasi peserta didik dalam memahami materi kimia yang dihubungkan dengan dunia nyata, khususnya dunia remaja. Dengan membuat media Puisi Cinta adalah Kimia, maka peserta didik akan berkreasi dan berinovasi dalam mewujudkan hasilnya sebaik dan seindah mungkin. Dengan kreasi dan inovasi yang dimiliki sesuai keinginannya, maka peserta didik akan merasa senang mengerjakannya. Dengan menyalurkan kreativitasnya, maka peserta didik dapat mengembangkan potensi dan inovasinya dalam belajar kimia, dengan  rasa ingin tahu yang tinggi, tanggung jawab yang besar, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan proaktif, serta mampu berkomunikasi dengan bahasa tulisan secara baik. Hal ini sejalan dengan pernyataan Roekel (2012) bahwa ada hubungan antara kreativitas dan inovasi. Hubungan tersebut terdiri dari tiga tahap, berfikir kreatif, bekerja kreatif, dan melaksanakan pekerjaan dengan inovasi baru. Dengan demikian, tujuan pembelajaran kimia dengan media Puisi Cinta adalah Kimia dapat tercapai.

Setelah melaksanakan pembelajaran daring kimia dengan media Puisi Cinta adalah Kimia kepada peserta didik di SMAN 2 Purwokerto, ternyata mampu menumbuhkan karakter positif dan berlangsung menyenangkan. Dibuktikan dengan respon dan komentar yang disampaikan oleh peserta didik dalam grup whatshapp mata pelajaran. Hal ini sejalan dengan anjuran pemerintah, bahwa kita disarankan untuk tetap di dalam rumah selama musibah covid-19, namun kita dapat belajar dan bekerja dari rumah. Berdasarkan uraian ini maka dapat disimpulkan bahwa Puisi Cinta adalah Kimia dapat menjadi sebuah solusi covid-19 selama pembelajaran daring.

Berikut ini disajikan contoh sebuah puisi yang tercantum dalam buku edisi perdana penulis dengan judul:

SISWA KELAS KIMIAKU

Saat mentari pagi menjelang…

Ingin kuberlari menjumpai

Sesaat sebelum hiruk pikuk itu datang

Waktu yang begitu “manis” kulewati

Apalah daya, engkau adalah milik semua orang

Ketika engkau dan aku bersama…

Elok nian ruang kelas kita

Luas ilmu kita selami bersama lewat dunia maya

Aksara engkau pahatkan dalam untaian kata

Senandung engkau dendangkan laksana embun yang jatuh membasahi dahaga

Kita adalah mutiara “nan” elok gemerlapnya…

Indah dalam pandangan hiruk-pikuk dunia

Meniti hari menyelami kehidupan yang sarat makna

Ilmu sebagai arah jalan menuju bahagia

Akhlak sebagai tameng dosa

Ketrampilan sebagai gerak tak berbatas

Untuk kemajuan negeri dan kemakmuran bangsa

Dengan berpuisi, mari kita putus penyebaran covid-19 dengan stay at home, tetap berkreasi dan berinovasi.

Penulis : WIKANTI NUR AMALIYAH, S.Si, M.Eng

Guru Kimia SMAN 2 Purwokerto