70 TAHUN SMA NEGERI 2 PURWOKERTO
BERPRESTASI, BERSYUKUR, DAN BERGEMBIRA
(Oleh: Wahyu Kristiadi)
Tahun ini, tepatnya tanggal 1 Maret 2020, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Purwokerto genap berusia 70 tahun. Seiring dengan 75 tahun kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2020 nanti, usia sekolah ini tergolong tua. SMA Negeri 2 Purwokerto yang pada awalnya bernama SMA Negeri Purwokerto merupakan SMA tertua di wilayah eks Karesidenan Banyumas. Predikat Sekolah Perjuangan pun patut disandang, karena di tahun-tahun awal rintisan berdirinya, yakni sekitar tahun 1946-1949, sebagian besar siswa yang bersekolah merupakan pelajar pejuang yang tergabung dalam Tentara Pelajar (Brigade Pelajar) dan Mobilisasi Pelajar (Mobpel). Mereka adalah para pelajar yang bersama-sama dengan tentara dan komponen-komponen lain telah berjuang mempertahankan kemerdekaan dari upaya penjajah yang ingin kembali berkuasa di NKRI tercinta.
Nomenklatur 2 pada nama SMA Negeri 2 Purwokerto mulai disandang sejak tahun 1960. Pada tahun 1959, SMA Negeri Purwokerto (yang lahir tahun 1950 dan menempati kompleks gedung SMA Negeri 2 sekarang ini) telah memiliki 26 kelas, dengan rincian: 7 kelas Bagian A (Jurusan Sastra), 11 kelas Bagian B (Jurusan Ilmu Pasti/Alam), dan 8 kelas Bagian C (Ilmu Sosial). Dengan banyaknya jumlah kelas (rombongan belajar/rombel) tersebut, maka pada tahun 1960, pemerintah melalui Menteri PPK memutuskan membagi SMA Negeri Purwokerto menjadi 2 (dua), yaitu:
- SMA Bagian A dan C, yang selanjutnya dinamakan SMA Negeri 1 Purwokerto
- SMA Bagian B, yang selanjutnya dinamakan SMA Negeri 2 Purwokerto
Meskipun secara faktual, Bagian B (Alam/Pasti) di SMA Negeri Purwokerto lebih tua (lebih awal dibuka) dibandingkan Bagian A (Sastra) dan C (Sosial), namun karena berdasarkan urutan abjad Latin, huruf B menempati urutan ke dua (2) setelah A, maka Bagian B (Jurusan Alam/Pasti) yang lebih awal dibuka justru diberi nomenklatur 2.
Dalam perjalanannya, SMA Negeri 2 Purwokerto selalu dipercaya oleh pemerintah untuk melaksanakan berbagai program unggulan, yakni: Piloting Terbatas Pelaksana Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kelas Imersi, Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), Kelas Akselerasi, Sekolah Rujukan Nasional, program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) bagi anak-anak Papua, Sekolah Adiwiyata, dan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK).
Pada tahun pelajaran 2019/2020, SMA Negeri 2 Purwokerto memiliki jumlah rombel sebanyak 33, dengan rician 11 rombel untuk masing-masing jenjang kelas. Sebelas (11) rombel pada masing-masing jenjang kelas, yakni kelas X, XI, dan XII, masing-masing terdiri dari 8 rombel peminatan MIPA, 2 rombel peminatan IPS, dan 1 rombel peminatan IBB (Ilmu Bahasa dan Budaya). Kurikulum yang diterapkan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan pendekatan kompetensi. Hal itu sudah mulai diterapkan beberapa tahun lalu, seiring dengan digulirkannya manajemen berbasis sekolah.
Sejarah mencatat SMA Negeri 2 Purwokerto telah dan terus memberikan sumbangsih besar terhadap bangsa dan negara Indonesia melalui lulusan yang mengabdi di berbagai bidang. Dalam melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi, para lulusan membawa semangat perjuangan luar biasa, seperti yang ditanamkan oleh tokoh penggagas pendirian sekolah, yakni Jenderal Gatot Soebroto dan kawan-kawan. Pada akhirnya, mereka dapat meraih sukses di bidang pengabdian masing-masing, serta menjadi warga masyarakat yang menjunjung tinggi semangat kebersamaan dan kebangsaan.
Para lulusan SMA Negeri 2 Purwokerto mengambil peran di semua bidang profesi dan pengabdian, baik di pemerintahan, BUMN, bidang swasta, kewirausahaan, dan sosial, serta kemasyarakatan. Selalu muncul generasi baru yang siap dan setia mengabdi, baik sebagai tentara, polisi, guru, dosen, paramedis, peneliti, bankir, direksi, seniman, sastrawan, budayawan, wirausahawan, tokoh penggerak masyarakat, relawan, dan lain-lain. Tidak sedikit di antara mereka yang kemudian dipercaya mengemban tugas pemerintahan atau kenegaraan menjadi birokrat, teknokrat, legislator, pimpinan lembaga peradilan, pimpinan pengamanan teritorial (militer dan kepolisian), negosiator, dan lain-lain.
Tanpa bermaksud menafikan dan mengesampingkan keberhasilan, peran, dan ketokohan alumni lain, salah satu lulusan SMA Negeri 2 Purwokerto yang telah mengharumkan nama almamater melalui kontribusi luar biasa dalam pembangunan nasional adalah Dr. Ir. Koentoro Mangkusubroto. Pengabdian beliau sebagai teknokrat berawal dari perannya sebagai akademisi di Institut Teknologi Bandung, yakni dosen jurusan Teknik Industri mulai tahun 1972. Berbagai jabatan penting pernah beliau emban di pemerintahan, antara lain sebagai Menteri Pertambangan dan Energi (Mentamben) pada Kabinet Pembangunan VII (1998) dan Kabinet Reformasi Pembangunan (1998 – 1999), Kepala Pelaksana Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias (2005) yang bertugas melakukan kegiatan pemulihan kawasan Aceh dan Nias pasca tsunami dahsyat 26 Desember 2004, dan Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Indonesia (2009 – 2014). Pemerintah juga memberikan kepercayaan kepada beliau untuk menjadi pimpinan di beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni: Direktur Utama PT Tambang Batubara Bukit Asam (1988-1989), Direktur Utama PT Tambang Timah (1989 – 1994), dan Direktur Utama PLN (2000 – 2001),
SMA Negeri 2 Purwokerto yang pada awalnya bernama SMA Negeri Purwokerto, juga melahirkan sejumlah pemimpin daerah, antara lain: Letjen TNI (Purn.) Poedjono Pranyoto (Gubernur Provinsi Lampung periode 1988 – 1997), Drs. H. Marjoko, M.M. (Bupati Banyumas periode 2008 – 2013), dan Drs. H. Sadewo Tri Lastiono (Wakil Bupati Banyumas periode 2018 – 2023).
Meskipun dahulu dikenal sebagai SMA Bagian B (Jurusan Ilmu Alam/Pasti), SMA Negeri 2 Purwokerto juga melahirkan beberapa tokoh di bidang seni dan sastra. Salah satu di antaranya adalah Ahmad Tohari. Beliau adalah seorang maestro sastra dan budaya hebat yang diakui oleh dunia internasional, sangat produktif menghasilkan karya-karya sastra yang menyiratkan pesan-pesan moral. Salah satu karyanya yang fenomenal adalah novel Ronggeng Dukuh Paruk. Pada usia yang sudah tidak muda pun beliau tetap memiliki ‘energi’ dan perhatian terhadap almamater tercinta, sekolah yang telah membekali ilmu di masa mudanya. Beliau terus mendampingi perjalanan pelayanan pendidikan di SMA Negeri 2 Purwokerto, antara lain melalui perannya sebagai pengurus Komite Sekolah. Pesan-pesan beliau tentang kecintaan terhadap bahasa dan budaya bangsa, kelestarian lingkungan hidup, kearifan lokal, pendidikan untuk semua, serta kesederhaan hidup, sungguh makin menguatkan semangat pengabdian segenap keluarga besar SMA Negeri 2 Purwokerto dalam menghasilkan lulusan sesuai visi, misi, dan tujuan sekolah.
Prestasi SMA Negeri 2 Purwokerto di berbagai bidang, baik akademik maupun non akademik tidak pernah surut. Selalu diperolehnya tingkat kelulusan 100% pada ujian sekolah dan ujian nasional yang dibarengi dengan perolehan rata-rata nilai ujian nasional (UN) terbaik di wilayah Banyumas dan masuk jajaran sekolah papan atas di wilayah Jawa Tengah adalah gambaran berlangsung baiknya proses/kegiatan pembelajaran. Kecenderungan makin tingginya prosentase dan jumlah lulusan yang diterima di perguruan tinggi negeri dan swasta favorit, baik melalui jalur non tes dan tes sesungguhnya merupakan bukti nyata berhasilnya kegiatan pembelajaran dan kegiatan bimbingan konseling (BK) bagi siswa.
Pada tahun 2020 ini, siswa yang diterima di perguruan tinggi negeri melalui jalur non tes, baik melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), maupun seleksi non tes lainnya sebanyak 160 siswa. Sebanyak 5 siswa juga lolos masuk perguruan tinggi swasta favorit melalui seleksi non tes. Jumlah total 165 siswa yang sudah mendapatkan kursi di perguruan tinggi menempatkan SMA Negeri 2 Purwokerto dalam jajaran sekolah papan atas di Jawa Tengah, bahkan di Indonesia, dalam meloloskan alumninya masuk melalui jalur non tes.
Siswa yang tidak lolos melalui jalur non tes pun sangat kompetitif dalam mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur tes. Mereka dapat diterima di berbagai perguruan tinggi negeri umum dan kedinasan, serta perguruan tinggi swasta favorit. Beberapa siswa juga melanjutkan pendidikan di luar negeri, baik melalui program scholarship (beasiswa), maupun pembiayaan mandiri. SMA Negeri 2 Purwokerto juga memiliki catatan yang mentereng dalam hal meloloskan alumninya masuk di perguruan-perguruan tinggi kedinasan, seperti STAN, STIS, dan lain-lain. Setiap tahunnya, tidak hanya beberapa siswa tetapi total jumlah siswa yang diterima di perguruan tinggi kedinasan dapat mencapai puluhan. Pada akhirnya hampir 100% alumni dapat melanjutkan ke perguruan tinggi.
Prestasi SMA Negeri 2 Purwokerto dalam kejuaraan-kejuaraan akademik juga tersohor ke seluruh penjuru negeri tercinta. Bahkan ikon Sekolah Pemasok Tim Olimpiade Sains Nasional (OSN) bagi Provinsi Jawa Tengah patut disandang. Di tengah-tengah persaingan antarsekolah yang luar biasa ketat, SMA Negeri 2 Purwokerto tetap konsisten menghasilkan juara-juara OSN (sekarang dikenal sebagai Kompetisi Sains Nasional; KSN). Delegasi OSN dari sekolah ini sudah berhasil meraih medali di 9 (sembilan) bidang lomba, yaitu: matematika, fisika, kimia, biologi, ekonomi, geografi, kebumian, astronomi, dan komputer. Beberapa siswa bahkan berhasil mengukir sejarah gemilang dengan meraih medali olimpiade sains internasional pada bidang kebumian dan komputer.
Prestasi-prestasi kejuaraan/lomba di bidang lain juga tidak pernah sepi diraih, yakni debat, karya ilmiah remaja, kepalangmerahan, kepramukaan, tata upacara bendera dan baris berbaris, paduan suara, olahraga, sastra, serta seni. Adalah upacara bendera setiap hari Senin yang menjadi ajang penyerahan prestasi hasil lomba (medali dan piagam) dari para siswa angota delegasi kejuaraan/lomba kepada sekolah, selain sebagai kegiatan penumbuhan disiplin dan semangat nasionalisme. Hal itu menjadi pemicu semangat seluruh siswa untuk dapat mengharumkan nama sekolah melalui kompetensi, kecakapan dan talenta masing-masing.
Sesuai visi sekolah, yaitu menjadi sekolah unggulan yang mampu menghasilkan lulusan beriman, bertaqwa, berilmu pengetahuan dan berketerampilan serta ramah lingkungan sehingga mampu bersaing di masyarakat nasional maupun internasional, maka terhadap siswa-siswa juga ditanamkan nilai-nilai spiritual, semangat kebersamaan dan kebangsaan, serta cinta lingkungan. Keberhasilan dalam kelulusan yang mereka raih tidak disikapi dengan eforia yang tidak bermanfaat. Para lulusan memiliki tradisi yang baik dan terus dipertahankan. Mereka tidak lupa melakukan sujud syukur atas keberhasilan yang diraih. Pasca pengumuman kelulusan, mereka justru menyumbangkan pakaian seragam pantas pakai kepada sekolah ketimbang melakukan arak-arakan kendaraan bermotor sembari mencorat-coret pakaian dan fasilitas umum. Pakaian pantas pakai yang terkumpul biasa disalurkan kepada adik kelas atau pihak lain yang membutuhkan.
Alumni yang masih kuliah juga menjalin komunikasi yang baik dengan sekolah dan adik-adik angkatan mereka. Mereka mempunyai acara tahunan dengan nama KUALISM (Kunjungan Alumni SMADA). Dalam acara tersebut, para alumnus dari berbagai perguruan tinggi ‘turun gunung’ menemui adik-adik mereka di kelas XII untuk menjelaskan banyak hal tentang perguruan tinggi masing-masing. Mereka juga membagikan kiat sukses dapat memasuki perguruan tinggi idaman. Banyak angkatan alumni yang memberikan beasiswa bagi adik-adik angkatan mereka di SMA Negeri 2 Purwokerto. Itulah cara mereka mengucapkan syukur kepada Sang Khalik, Tuhan Yang Maha Esa, dan terima kasih kepada almamater tercinta.
Dalam hal menumbuhkan soft skills para siswa, sekolah juga memberikan kebebasan yang bertanggung jawab bagi seluruh siswa. Sekolah mendukung siswa dalam beraktualisasi sesuai minat mereka, baik melalui OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), MPK (Musyawarah Perwakilan Kelas), maupun berbagai macam ekstrakurikuler. Melalui kegiatan-kegiatan kesiswaan, mereka berlatih/belajar how to live together (bagaimana hidup bersama), berkomunikasi dan berelasi, serta mengatur organisasi, sekaligus mengekspresikan kegembiraan. Selain memanfaatkan waktu-waktu rekreatif pasca penilaian umum, mereka juga memanfaatkan momen ulang tahun sekolah untuk mengadakan berbagai macam acara, baik lomba-lomba, kegiatan kewirausahaan, maupun apreasiasi seni dan budaya. Bahkan OSIS dan segenap organisasi lain yang ada, juga memiliki acara tahunan megah dalam rangka ulang tahun sekolah. Hal itu merupakan ajang untuk mengekspresikan kecakapan di luar kegiatan pembelajaran. Mereka menggelar berbagai macam lomba bagi siswa-siswa SMP dan sederajat di wilayah Dulongmas maupun Jawa Tengah. Puncak acara dalam rangka ulang tahun sekolah adalah SMADA EXPO. Acara tersebut tidak hanya dipersembahkan bagi kalangan sendiri, tetapi juga masyarakat umum. Para siswa berlatih menjadi entertainer muda, mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan acara secara rapi. Banyak pihak yang mereka gandeng, baik sebagai sponsor maupun pengisi kegiatan, mulai dari BUMN, lembaga bimbingan belajar, perusahan swasta, hingga UMKM. Di puncak acara, mereka menampilkan kreasi kolaborasi drama musikal indah dan apik yang sarat dengan pesan moral, serta tampilan band atau penyanyi profesional berlebel nasional. Segenap kecakapan dan kegembiraan siswa tercurahkan. Mereka tidak hanya fokus bergelut dalam kegiatan intrakurikuler kompetitif di dalam kelas, tetapi juga dapat memanfaatkan waktu untuk berkegiatan di luar kelas. Karya yang luar biasa dan membanggakan bagi sekolah dan orangtua. Sungguh kultur dan iklim belajar yang baik untuk membekali mereka menuju masa depan yang gilang-gemilang.
Dalam rangka mensyukuri 70 tahun usia SMA Negeri 2 Purwokerto, sekolah bersama-sama dengan alumni juga telah mengadakan rangkaian kegiatan ulang tahun akbar. Banyak acara digelar, mulai dari penghijauan, bakti sosial bagi masyarakat, sarasehan dan diskusi bertema mempertahankan semangat kebangsaan dan eksistensi sekolah, jalan sehat, temu alumni, dan hiburan wayang kulit semalam suntuk dengan dua dalang.
Bertepatan dengan kegiatan ulang tahun sekolah ke-70, SMA Negeri 2 Purwokerto juga mencanangkan program Bersepeda ke Sekolah. Tujuan yang ingin dicapai melalui program tersebut antara lain: peningkatan kesegaran jasmani dan pengurangan emisi karbon dioksida serta polutan hasil pembakaran BBM. Program tersebut juga selaras dengan upaya sekolah dalam membentuk siswa-siswa menjadi manusia madani, khususnya dalam hal berlalu lintas. Siswa-siswa yang belum memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) dilarang mengendarai sepeda motor ke sekolah. Sejumlah sepeda persembahan alumni dan mitra sekolah dipinjamkan kepada siswa yang membutuhkan untuk mendukung program tersebut. Sekolah akan terus berupaya menambah jumlah sepeda bilamana jumlah siswa yang membutuhkan pinjaman makin banyak.
Suksesnya pelaksanaan semua kegiatan dalam rangka ulang tahun ke-70 SMA Negeri 2 Purwokerto yang bertemakan berprestasi, bersyukur, dan bergembira membuktikan terjalinnya relasi yang kuat antara sekolah dengan alumni, mitra kerja, dunia usaha dan industri, dan pihak-pihak lain. SMA Negeri 2 Purwokerto bersama para alumnus juga telah membuktikan bahwa mereka bukanlah menara gading yang asyik dengan diri sendiri, namun memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan hidup dan masyarakat luas.
Betapa megah perkasa SMA Negeri ku. Bangkitkan semangat putramu menuju cita-cita. Berjuang menuntut ilmu agar terus maju. Untuk berbakti pada bangsa dan negara. Betapa megah perkasa, SMA Negeri ku. Di bawah agungnya gunung menjulang di sana. Karyamu tak kan henti seirama Serayu. Untuk berbakti pada bangsa dan negara.
Untaian kalimat dalam hymne SMA Negeri Purwokerto yang diciptakan oleh Bapak Letkol (Purn.) L. Isworo Broto, yang juga alumnus SMA Negeri Purwokerto, adalah semangat dan harapan, serta ikrar yang harus terus menggelora bagi segenap keluarga besar SMA Negeri 2 Purwokerto, baik pendidik dan tenaga kependidikan, para siswa, bahkan para alumnus.
Bravo SMA Negeri 2 Purwokerto. Teruslah mengabdi kepada ibu pertiwi.
Direktur Utama PT Tambang Batubara Bukit Asam (1988-1989)
Direktur Utama PT Tambang Timah (1989-1994)
Tulisan Lainnya
Kejuaraan KSN 2024
Siswa SMAN 2 Purwokerto meraih Medali Perak Bidang Kebumian pada ajang Kompetisi Sains Nasional tahun 2024, siswa atas nama Isna Laela R Kelas XII 1 mengungkapkan memiliki keraguan pada
Borong Kejuaraan Pencak Silat
Siswa-siswi SMAN 2 Purwokerto kembali mengharumkan nama sekolah dengan meraih gelar Juara Umum dalam ajang Pencak Silat Baladewomas Championship Tahun 2024 Tingkat Nasional yang diselen
Dua Siswa SMA Negeri 2 Purwokerto Terpilih Menjadi Calon Pasukan Pengibar Bendera Provinsi Jawa Tengah 2024
SMA Negeri 2 Purwokerto berhasil mengirimkan 2 siswa-siswi nya menjadi Calon Pasukan Pengibar Bendera Provinsi Jawa Tengah 2024. Sebelumnya, 12 anak perwakilan dari SMA Negeri 2 Purwoke
Karya Cinema Doea Menjadi Karya Terbaik Film Dokumenter 2024
Film Yang Tergerus Waktu, sebuah film dokumenter karya siswa-siswi SMA Negeri 2 Purwokerto yang tergabung dalam Prodaction house Cinema Doea berhasil menyabet gelar karya film dokumente
CFC untuk Hari Anak Nasional
Pagi ini Senin 22 Juli 2024 PIK-R Sejahtera SMA Negeri 2 Purwokerto mengadakan kegiatan Crackers For Caring (CFC) untuk kedua kalinya. CFC diadakan di depan gerbang SMA Negeri 2 Purwoke
Informasi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2024
Selamat Datang di MPLS 2024: Awal Perjalanan Menuju Kesuksesan! Halo, siswa baru! Selamat datang di Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2024. Ini adalah langkah pert
INFORMASI PPDB 2024
Informasi PPDB 2024 berdasarkan Juknis PENYELENGGARAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA NEGERI dan SMK NEGERI PROVINSI JAWA TENGAH T.A. 2024/2025 Berkas yang diunggah, harus sesuai de
Pelepasan Siswa Siswi SMA N 2 Purwokerto Angkatan 24
Rabu (08/05/2024), SMA Negeri 2 Purwokerto telah melaksanakan acara pelepasan dan penyerahan 398 siswa-siswi kelas XII. Acara ini bertempat di Lapangan SMA Negeri 2 Purwokerto mulai puk
WISUDA NOL RUPIAH
8 Mei 2024 adalah hari bersejarah bagi kelas XII SMAN 2 Purwokerto, di mana tanggal tersebut adalah hari WISUDA KELAS XII. Wisuda kelas XII dihadiri oleh Komite Sekolah, perwakilan ora
Siswa Berprestasi
Salah satu siswi kelas X SMA Negeri 2 Purwokerto kembali mengharumkan nama sekolah yang berdiri sejak 1950. Pasalnya, ia berhasil menggaet kejuaraan Panahan pada POPDA kali ini yang dis