• SMA NEGERI 2 PURWOKERTO
  • Belajar Tanpa Batas dan Waktu

Jamasan Pusaka, Menyempurnakan Keindahan Wisata Kalisalak Banyumas

OLEH : SALSABILA ISNAN ARIFANI (X MIPA 8)

Bagai burung dalam sangkar. Barangkali itulah pepatah yang pas melukiskan kondisi dunia saat ini. Masyarakat tak henti-hentinya dibui di dalam rumahnya. Seluruh penjuru dunia tengah berduka. Menatap kondisi yang makin hari makin mengiris hati. Tak lain dan tak bukan karena virus korona, tamu tak diundang yang merebak menyelimuti semesta.

Tak berbeda dengan Desa Kalisalak, Banyumas, Jawa Tengah. Sejak pandemi melanda, desa yang berada di kaki Gunung Slamet ini jauh dari hingar bingar kehidupan. Jalan yang membelah desa dengan lampu-lampu temaram yang biasanya dibuat bising oleh lalu lalang kendaraan, belakangan lengang. Angkutan umum yang biasanya dipadati para pekerja tiap pukul enam pagi, kini hanya tersisa kursi-kursi kosong dengan warna senada tak berpenghuni.

Di tengah situasi yang lesu, hingga tak jarang saling berputus asa, Bachtiar, Ketua Jamasan Desa Kalisalak tetap harus bergerak. Ia harus berjuang menghidupkan budaya yang telah lama melekat sebagai tradisi tahunan. Yakni budaya yang menjadi kearifan lokal Bumi Kalisalak untuk memelihara pusaka – pusaka Jawa melalui tradisi Jamasan. Tradisi menyucikan pusaka yang digelar tiap tanggal 12 Bulan Maulud. 

Seperti pagi itu, Bachtiar dengan cekatan memulai salah satu rangkaian prosesi penjamasan di objek wisata religi Langgar Jimat Kalisalak. Ia terlihat begitu piawai. Ratusan pusaka dikeluarkan dari museum untuk dihitung kemduian dicuci. Bersama 6 orang kerabatnya termasuk si juru kunci Satiman dan petugas penjamas Ki Mad Salam, Bachtiar mulai menghitung pusaka-pusaka tersebut pada altar yang disediakan. Diawali menjamas benda berupa bekong atau alat penakar beras, disusul berbagai pusaka lainnya mulai dari koin, batu, keris, mata tombak, hingga kain.

Merujuk pada Bachtiar, tradisi jamasan pusaka sudah lama dilakukan oleh warga Kalisalak. Tak hanya para pemuka adat yang hadir, namun seluruh lapisan masyarakat turut memeriahkannya. Jamasan sendiri lahir dari kata jamas yang dalam tesaurus jawa berarti suci, membersihkan, atau mandi. Tradisi ini pada intinya adalah mencuci berbagai pusaka jawa melalui upacara tertentu.

Sebelum pandemi melanda, tradisi jamasan pusaka menjadi salah satu tradisi yang menarik bagi warga untuk melihatnya. Bahkan ratusan warga akan memadati Langgar Jimat Kalisalak untuk memeriahkannya dengan penuh suka cita dan antusias yang tinggi. Hingga tak jarang menjadi salah satu tradisi yang ditunggu-tunggu para wisatawan.

Tetapi kini, pandemi telah membuat tradisi jamsan pusaka digelar dengan sangat sederhana. Sekadar mencuci pusaka jawa yang menjadi tradisi utama saja. Itupun hanya melibatkan beberapa orang, dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Tak hanya itu, warga yang ingin mengikuti upacara masih harus dibatasi. Bukan dilarang melestarikan, namun takut menjadi klaster baru penyebaran. Beberapa warga hanya mampu menyaksikan pencucian pusaka peninggalan Sunan Amangkurat ini dari kejauhan. Meski begitu, kekhidmatan ritual tetap melekat nyata. .

“Untuk pembacaan naskah daun lontar yang tersimpan di Langgar Jimat tidak dibaca. Sebab, petugas pembaca dari Surakarta berhalangan hadir. Jadi hanya sebatas pencucian dan pendataan pusaka saja,” ucap Bachtiar.

Atraksi pendukung pun tidak digelar, ritual lainnya hanya berupa doa bersama memohon kepada Allah Ta’ala, keselamatan bangsa dan negara agar segera terbebas dari pandemi covid-19

“Kami nurut aturan saking pak bupati mawon,” lanjut Bachtiar. Tak hanya himbauan dari Bupati Banyumas saja, namun dari pihak Kraton Solo juga menyarankan tradisi seperti Sekaten tidak dijalankan.

Selepas para pemuka adat selesai melakukan penjamasan pusaka, benda-benda itu diboyong kembali ke Museum Pusaka untuk dijemur dan kembali dihitung, sebelum disimpan.

Hutan-hutan pinus nan rimbun turut menjadi saksi bisu kekhidmatan prosesi Jamasan Pusaka. Tak hanya kaya akan budaya, bumi Kalisalak juga kaya akan panorama alamnya yang indah memesona, memanjakan mata siapapun yang memandangnya. Tradisi Jamasan pusaka, seolah menyempurnakan keindahan Bumi Kalisalak. Tradisi Jamasan, menjadi bagian dari upaya melestarikan budaya sekaligus merawat kekayaan alamnya. Itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan bagaimana tradisi Jamasan Pusaka tetap terawat dengan baik hingga kini dan semoga juga di masa yang akan datang.

Bumi Kalisalak acap kali dijuluki "Desa Adat nan Kaya akan Pesona Wisata". Ya!, tak salah memang. Di desa ini tak hanya budaya Jamasan Pusaka yang kukuh dilestarikan, Namun, seluruh penjuru yang dihiasi panorama alam pun tetap dirawat untuk dijunjung tinggi-tinggi. Hamparan pepohonan di atas Bukit Mbulu salah satunya. Bukit nan eksotik ini menyalurkan vibes keasrian Bumi Kalisalak, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas.

Liukan Sungai Ontong yang mengalir membelah perbukitan menambah kesejukan saat dipandang. Sawah nan membentang, hamparan hijau menyejukkan mata, hingga pemandangan laut selatan yang bertaut dengan kabut. Seluruh penjuru dapat terlihat dengan jelas dari atas bukit hingga sejauh mata memandang.

Saat matahari tenggelam menyelinap menuju balik bukit, memberikan semburat jingga. Mbulu mengabadikan momen indahnya panorama senja di Bumi Kalisalak. Sungguh ciptaan Sang Maha Kuasa ini, mampu menghipnotis diri, dalam hitungan detik. Tenda-tenda bernuansa jingga didirikan di sana, di atas hamparan bukit yang luas kerap dijadikan sebagai lokasi camping. Panorama alam yang memanjakan mata menambah sensasi untuk mendinginkan pikiran Bukit Mbulu diabadikan menjadi surga dunia yang terletak di Desa Kalisalak, Kebasen, Banyumas.

Jalan yang berliku dan berkelok naik turun seringkali mengarah ke tujuan yang indah.. Memang benar, membutuhkan sebuah perjuangan untuk menyusuri jalan yang terjal bebatuan. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi siapa saja yang berkunjung ke Mbulu. Jalan yang masih diselimuti bebatuan hingga ke puncak bukit, cukup memacu adrenalin bagi siapapun yang melintasnya. Namun, justru hal ini menjadi jalur hits nan favorit bagi para pecinta motor trail. Segala kelelahan akan terbayar, ketika sampai di puncak Bukit Mbulu, Pesona alam Bukit Mbulu menjadi permata indah yang merenggut perhatian, jiwa, serta raga kita.

Merasakan view malam dari atas Bukit Mbulu pun tak kalah memesona. Kerlap-kerlip lampu Kota Banyumas menciptakan ketenangan di tengah malam bersama taburan bintang. Semburat cahaya lampu memenuhi langit malam bak tercipta aurora. Nyatanya, Bukit Mbulu tak hanya siang yang mampu untuk dikenang, tetapi malam pun memberikan ketenangan.

Pada usia menjelang lima tahun, wisata Bukit Mbulu terus berbenah. Berbagai tradisi terus coba dihidupkan oleh warga. Tujuannya agar pesona Kalisalak dengan Bukit Mbulu yang dimiliki makin dikenal masyarakat luas, menjadi tujuan wisata yang dirindukan banyak orang.

Desa Kalisalak, permata tersembunyi yang menyimpan sejuta keindahan alam yang memanjakan mata. Dibumbui dengan budaya Jamasan Pusaka yang menjadi kearifan lokal, sangat cocok dijadikan wisata budaya bagi siapa saja. Kalisalak merawat kekayaan alamnya sembari meningkatkan jiwa kebudayaan para muda-mudi yang berkunjung di sana. Tanpa dipungkiri, potensi yang dimiliki ini mampu berdampak besar bagi para muda-mudi penerus bangsa agar tetap mengabadikan budayanya sehingga tidak tenggelam dengan budaya asing. Bagaimana tidak? Lambat laun para generasi muda mulai dihadapkan dengan akulturasi dan globalisasi. Tentunya hal ini menjadi kesempatan besar bagi kita untuk menjadikan para generasi muda sebagai the next local heroes Bumi Kalisalak, agar tetap membumi di seluruh lapisan masyarakat dan tetap hidup di tiap jiwa generasi muda.

 

 

Tulisan Lainnya
Kejuaraan KSN 2024

Siswa SMAN 2 Purwokerto meraih Medali Perak Bidang Kebumian pada ajang Kompetisi Sains Nasional tahun 2024, siswa atas nama Isna Laela R Kelas XII 1 mengungkapkan memiliki keraguan pada

02/09/2024 20:15 - Oleh Naraditya Asniasita, S.Pd., Kons - Dilihat 239 kali
Borong Kejuaraan Pencak Silat

Siswa-siswi SMAN 2 Purwokerto kembali mengharumkan nama sekolah dengan meraih gelar Juara Umum dalam ajang Pencak Silat Baladewomas Championship Tahun 2024 Tingkat Nasional yang diselen

02/09/2024 20:02 - Oleh Naraditya Asniasita, S.Pd., Kons - Dilihat 275 kali
Dua Siswa SMA Negeri 2 Purwokerto Terpilih Menjadi Calon Pasukan Pengibar Bendera Provinsi Jawa Tengah 2024

SMA Negeri 2 Purwokerto berhasil mengirimkan 2 siswa-siswi nya menjadi Calon Pasukan Pengibar Bendera Provinsi Jawa Tengah 2024. Sebelumnya, 12 anak perwakilan dari SMA Negeri 2 Purwoke

07/08/2024 12:27 - Oleh Naraditya Asniasita, S.Pd., Kons - Dilihat 477 kali
Karya Cinema Doea Menjadi Karya Terbaik Film Dokumenter 2024

Film Yang Tergerus Waktu, sebuah film dokumenter karya siswa-siswi SMA Negeri 2 Purwokerto yang tergabung dalam Prodaction house Cinema Doea berhasil menyabet gelar karya film dokumente

07/08/2024 12:07 - Oleh Naraditya Asniasita, S.Pd., Kons - Dilihat 344 kali
CFC untuk Hari Anak Nasional

Pagi ini Senin 22 Juli 2024 PIK-R Sejahtera SMA Negeri 2 Purwokerto mengadakan kegiatan Crackers For Caring (CFC) untuk kedua kalinya. CFC diadakan di depan gerbang SMA Negeri 2 Purwoke

22/07/2024 11:23 - Oleh Naraditya Asniasita, S.Pd., Kons - Dilihat 313 kali
Informasi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2024

Selamat Datang di MPLS 2024: Awal Perjalanan Menuju Kesuksesan! Halo, siswa baru! Selamat datang di Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2024. Ini adalah langkah pert

18/07/2024 07:21 - Oleh Naraditya Asniasita, S.Pd., Kons - Dilihat 773 kali
INFORMASI PPDB 2024

Informasi PPDB 2024 berdasarkan Juknis PENYELENGGARAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA NEGERI dan SMK NEGERI PROVINSI JAWA TENGAH T.A. 2024/2025 Berkas yang diunggah, harus sesuai de

04/06/2024 11:08 - Oleh Administrator - Dilihat 6633 kali
Pelepasan Siswa Siswi SMA N 2 Purwokerto Angkatan 24

Rabu (08/05/2024), SMA Negeri 2 Purwokerto telah melaksanakan acara pelepasan dan penyerahan 398 siswa-siswi kelas XII. Acara ini bertempat di Lapangan SMA Negeri 2 Purwokerto mulai puk

29/05/2024 19:11 - Oleh Naraditya Asniasita, S.Pd., Kons - Dilihat 647 kali
WISUDA NOL RUPIAH

8 Mei 2024 adalah hari bersejarah bagi kelas XII SMAN 2 Purwokerto, di mana tanggal tersebut adalah hari WISUDA KELAS XII. Wisuda kelas XII dihadiri oleh Komite Sekolah, perwakilan ora

15/05/2024 22:39 - Oleh Administrator - Dilihat 493 kali
Siswa Berprestasi

Salah satu siswi kelas X SMA Negeri 2 Purwokerto kembali mengharumkan nama sekolah yang berdiri sejak 1950. Pasalnya, ia berhasil menggaet kejuaraan Panahan pada POPDA kali ini yang dis

15/03/2024 13:22 - Oleh Naraditya Asniasita, S.Pd., Kons - Dilihat 1481 kali